Jumat, 24 November 2017

INVESTASI dan JENIS-JENIS INVESTASI



PENGERTIAN INVESTASI
Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan pada masa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus P D B = C + I + G + ( X − M ) {\displaystyle PDB=C+I+G+(X-M)}.
 Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I = ( Y , i ) {\displaystyle I=(Y,i)}. Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, di mana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga. Bentuk-bentuk investasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu Investasi pada Aktiva Riil dan Investasi pada Aktiva Finansial.

1. Properti

Investasi properti tergolong salah satu investasi yang banyak diminati karena nilai properti yang cenderung naik dari tahun ke tahun. Selain dari kenaikan nilainya, investasi ini juga sangat menguntungkan karena jika dikelola dapat memberikan pemasukan tetap per bulan atau per tahun. Properti dapat disewakan dalam bentuk dikontrakkan atau dibuat tempat kos. Kenaikan harga properti dipengaruhi oleh inflasi, lokasi serta penawaran dan permintaan. Di Indonesia, dalam hal penawaran dan permintaan saat ini masih terjadi kesenjangan yang cukup signifikan karena pertumbuhan penduduk Indonesia yang terus meningkat.



A.Kelebihan Properti
1. Risiko kecil 
2. Dapat disewakan sehingga dapat memberi penghasilan tambahan. 




B.Kekurangan Properti

1. Membutuhkan modal yang besar untuk membeli rumah atau tanah. 
2. Properti bukan aset yang likuid karena tidak mudah untuk menjualnya bila suatu saat membutuhkan uang.
 
C.Return Investasi Properti
 Pada prinsipnya, Return on Investment (ROI) adalah persentase keuntungan yang didapatkan dari jumlah biaya yang dikeluarkan. Rumusnya cukup sederhana sebagai berikut:

 Apabila kita mau menghitung ROI investasi properti secara sederhana maka ini sangat mudah dilakukan.
Misalkan ada sebuah properti dengan harga beli 1.000.000 dan biaya renovasi sebesar 500.000. Properti tersebut lalu mengalami kenaikan dan memiliki nilai 2.000.000. Maka…
ROI = (2.000.000-(1.000.000+500.000))/(1.000.000+500.000) = 500.000/1.500.000 = 33%
Namun tentunya, perhitungan pada kenyataannya menjadi rumit karena ada berbagai hal yang dipertimbangkan.
Pertama, pembelian biasa dilakukan dengan menggunakan cicilan yang akan membuat total biaya menjadi lebih besar. Perhitungan juga menjadi lebih rumit apabila bunga cicilan tidak tetap tapi mengacu pada pasaran. Akan ada asumsi yang harus dibuat ketika melakukan perhitungan berdasarkan potensi pasar.
Selain itu, ada banyak biaya yang perlu diperhitungkan selain biaya renovasi. Banyak biaya akan dikeluarkan saat pembelian dan penjualan, seperti misalnya pajak, komisi agen, biaya administrasi, dan lain-lain. Jangan lupa bahwa rumah juga memerlukan perawatan yang memakan biaya.
Properti yang disewakan akan menghasilkan pendapatan per bulan dan tentunya ini juga perlu diperhitungkan. Biasanya investor perlu menentukan tenggang waktu dari analisa yang mau dilakukan (misalkan 10 tahun) dan mengambil berasumsi mengenai kenaikan harga sewa untuk melakukan perhitungan semacam ini.


Jadi seperti bisa dilihat, perhitungan ROI untuk investasi properti dapat dilakukan secara mudah ataupun komplex bergantung pada kebutuhan dan variabel apa saja yang mau dimasukkan dalam perhitungan. Yang terpenting adalah mengerti tujuan dari perhitungan yang mau dilakukan dan menggunakan variabel yang sesuai.

D.Cara Membeli Properti
1. Tentukan Anggaran Anda
Ada dua hal yang harus Anda seimbangkan; uang muka atau down payment, serta cicilan bulanan. Semakin tinggi uang muka yang dibayarkan, semakin rendah jumlah cicilan bulanan yang harus Anda bayar,kemudian putuskan berapa banyak jumlah cicilan yang dapat Anda tanggung. Sebagai aturan dasar, seseorang tidak boleh mengeluarkan di atas 35% dari penghasilannya untuk pembayaran utang. Contohnya, jika penghasilan seseorang adalah Rp10juta per bulan, maka jumlah cicilan KPR nya tidak boleh lebih dari Rp 3,5 juta.Dengan KPR Rp 3,5 juta dan tabungan sebanyak Rp 50 juta untuk uang muka, maka  anggaran untuk properti tersebut sekitar Rp 250 juta.
2. Rumah atau Apartemen
Menyewakan properti adalah salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan dengan cepat, dibandingkan menunggu beberapa tahun untuk kenaikan nilai properti kemudian menjualnya. Oleh karena itu, seseorang harus memikirkan terlebih dahulu siapa yang akan menjadi penyewa potensialnya.
3. Lokasi, lokasi, lokasi
Seberapa cepatnya sebuah properti dapat disewakan sangat tergantung pada lokasi. Berikut ini beberapa area yang hampir pasti akan menarik penyewa:
·         Berlokasi di dekat sekolah bagus
·         Berlokasi dekat pusat perbelanjaan atau area komersial
·         Berlokasi dekat area perkantoran
·         Tidak 'disiram' matahari siang
4. Keuntungan Penjualan Barang Modal

Capital gains merupakan perbedaan nilai properti sekarang dari harga pembelian. Contohnya, jika seseorang membeli sebuah properti seharga Rp 500 juta dan menjualnya kembali dengan harga Rp 700 juta, maka keuntungan penjualan barang modalnya sebesar Rp 200 juta.
5. Selidiki Developer atau Pemilik Proyek
Seringkali, kualitas dari developer properti bisa mempengaruhi besarnya keuntungan dari penjualan barang modal. Pilih developer yang biasa menyelesaikan proyek tepat waktu dan terkenal mau mengembangkan properti tersebut berikut daerah sekitarnya dengan baik, misalnya dengan membangun jalan dan infrastruktur pendukung lainnya.

E.Resiko Investasi Properti
1.Regulasi pemerintah
hal ini juga menjadi resiko tersendiri bagi para pebisnis dan investor properti, regulasi pemerintah yang sering menghambat keinginan, kenapa sih menghambat? Misalkan, anda berkeinginan membangun proyek perumahan atau perkantoran, maka masalah yang anda hadapi adalah perizinan dari pemerintah setempat, seringkali perizinan akan memakan proses panjang dan ketat karena hal ini berkaitan dengan tata kota dan ruang, dan apesnya lagi jika perizinan anda ditolak.
2. Bencana alam
salah satu resiko bisnis dan investasi properti yang anda hadapi adalah bencana alam. Bencana alam bisa terjadi kapan saja, dan dapat menimpa siapa saja, termasuk menghancurkan properti yang anda miliki. jika bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami menghancurkan properti anda, jelas hal ini akan menyebabkan kerugian yang besar. Nah, untuk mengatasi hal ini mungkin anda harus mengeluarkan biaya lagi untuk mengasuransikan properti tersebut agar dapat terlindungi.
3.Permasalahan kredit properti bank
 ingat krisis ekonomi global 2008 yang dialami amerika sehingga berdampak pada ekonomi Negara lainnya, krisis tersebut bermula dari kredit perumahan yang diberikan oleh bank. Saat itu bank banyak memberikan kredit perumahan kepada masyarakat, namun dikemudian hari banyak sekali masyarakatnya malah tidak bisa melunasi pinjamannya, tentu hal ini akan berdampak pada keuangan bank, akhirnya banyak bank yang mengalami kebangkrutan. Karena bank mengalami kebangkrutan maka bank tidak bisa memberikan pinjaman kepada perusahaan-perusahaan lainnya, dan perusahaan-perusahaan yang mengandalkan pinjaman bank untuk operasi usahanya tentu juga akan mengalami kesulitan keuangan, dan efek ini mempengaruhi segala sektor ekonomi seperti efek domino.

F.Ragam Produk
Ada banyak jenis properti yang dapat dijadikan instrumen investasi. Setiap jenis properti tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda mulai dari bentuk, target penyewa, kerumitan pemeliharaan dan faktor lainnya. Dalam segi investasi ada tiga hal yang perlu difokuskan dalam memilih investasi properti. Ketiga faktor tersebut adalah berapa potensi yield (keuntungan tahunan), kemudahan membeli, menyewakan dan menjual properti serta biaya dan kerumitan pemeliharaan properti.
Mari kita bahas 8 jenis investasi properti yang ada di pasar berdasarkan ketiga faktor utama tersebut:
1 Investasi Tanah Kosong
Investasi tanah kosong maupun tanah kavling adalah investasi properti yang paling mendasar. Investasi ini sering digunakan orang sejak dulu untuk mewariskan harta pada keturunannya. Investasi properti tanah kosong atau tanah kavling masih relatif mudah untuk dijual. Hingga saat ini investasi ini masih banyak diminati, apalagi jika Anda memiliki tanah atau kavling di tempat yang strategis. Hanya saja yield yang ditawarkan relatif kecil. Umumnya yield dari menyewakan tanah kosong atau tanah kavling hanya sebesar ± 0,5% hingga 1% dari harga tanah tersebut.
2 Investasi Rumah Sewa
Investasi rumah sewa dapat dilakukan jika Anda memiliki lebih dari satu rumah dimana rumah tersebut tidak digunakan untuk tinggal pribadi. Penyewaan rumah biasanya dilakukan per tahun. Dari segi pembelian rumah sewa tidak sesederhana pembelian tanah kosong.Jika rumah tersebut disewakan, yield yang bisa didapatkan per tahun umumnya sebesar ± 3% – 5% per tahun dari harga rumah tersebut.
3 Investasi Rumah Kost (Indekos)
Pemeliharaan rumah kost mirip dengan rumah sewa. Besar kecilnya biaya bergantung pada karakteristik penyewa. Jika dipandang dari segi yield, investasi rumah kost memberikan keuntungan yang relatif lebih besar daripada rumah sewa. Umumnya penyewaan rumah kost dapat menghasilkan yield sebesar 5% – 7% dari harga rumah per tahunnya.
4 Investasi Ruko
Investasi ruko merupakan investasi properti dengan yield yang cukup tinggi. Yield yang dijanjikan umumnya sebesar 6% – 9% per tahun, karenanya investasi ruko termasuk investasi dengan quick return.
5 Investasi Unit Kios (Toko)
Investasi unit kios atau toko umumnya terletak pada pasar. Ada beberapa macam pasar yang dapat digunakan untuk membuka kios atau toko. Mulai dari pasar berkonsep tradisional seperti pasar basah hingga pasar yang berkonsep modern dengan fasilitas lift atau escalator. Investasi properti ini dapat memberikan yield sebesar ± 5% – 9% per tahun. Investasi ini termasuk golongan investasi dengan quick return.
6 Investasi Unit Ruang Perkantoran
Praktek investasi ini biasanya berupa sebuah gedung yang terdiri dari banyak lantai dan banyak ruangan akan disewakan untuk keperluan perkantoran. Yield yang dijanjikan secara umum adalah ± 7% – 10% per tahun sehingga investasi ini termasuk dalam investasi dengan quick return.
7 Investasi Unit Apartemen
Saat ini investasi unit apartemen sudah semakin terkenal di Indonesia. Karena mobilitas masyarakat yang tinggi, lama-kelamaan dibutuhkan tempat tinggal yang berada di pusat kota. Jika membeli rumah di pusat kota harganya pasti sulit dicari. Secara umum yield yang dapat dihasilkan dari penyewaan unit apartemen adalah sebesar ±7% – 12%. Angka ini merupakan angka yang relatif tinggi jika dibandingkan dengan investasi properti lainnya. Hanya saja keuntungan besar bisa didapatkan jika Anda memilih apartemen yang strategis dan diminati penyewa.
8 Investasi Unit Condotel (Villatel)
Umumnya pengelola condotel akan menawarkan keuntungan pada investor yang berupa pembagian hasil penyewaan unit condotel. Biasanya keuntungan tersebut dibagikan setiap 3, 4, 6 atau 12 bulan.


2.Emas (Logam Mulia)

Emas sebagai uang yang sesungguhnya merupakan suatu jenis investasi yang terus berkembang. Investasi ini merupakan jenis investasi yang paling aman karena merupakan aset nyata yang dalam jangka panjang nilainya selalu naik dan jarang mengalami penurunan secara signifikan. Di pasar, emas dijual dalam dua bentuk yaitu emas batangan dan perhiasan emas. Selain dipengaruhi oleh banyaknya permintaan dan penawaran serta ketersediaan tambang emas, harga emas juga dipengaruhi oleh naik turunnya nilai mata uang USD. Bila hendak digunakan untuk investasi, emas yang dibeli hendaknya berupa logam mulia batangan atau koin daripada emas dalam bentuk perhiasan. Emas batangan atau koin tidak mengalami penyusutan atau ongkos pembuatan yang biasa dikenakan apabila kita menjual dalam bentuk perhiasan.

A.Kelebihan Emas
1. Termasuk aset likuid atau aset yang mudah dijual. 
2. Tahan lama
3. Harga stabil, cenderung naik

B.Kekurangan Emas
1. Emas tidak membuat pemiliknya bertambah kaya
2. Ada kemungkinan nilai emas anjlok
3. Tidak dapat memberikan penghasilan rutin

C.Return Investasi Emas
Logam mulia atau emas batangan masih bayak diminati masyarakat. Hingga saat ini, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) telah menjual 11 ton emas batangan dengan nilai Rp 5,5-Rp 6 triliun.
Pada Jumat (25/9/2015), harga emas batangan milik Antam melonjak Rp 17.000 per gram. Sebagai contoh, harga emas batangan Antam dipatok Rp 586.000/gram pada Jumat (25/9/2015), atau naik dari posisi perdagangan Rabu sebesar Rp 569.000/gram.
Investasi emas batangan dinilai stabil di tengah fluktuasi pasar keuangan. Dalam jangka panjang, investasi emas tentu akan lebih menguntungkan.
Sebagai gambaran, saat ini harga emas batangan milik Antam dipatok di harga Rp 586.000/gram untuk pecahan 1 gram.
Dalam catatan detikFinance, harga emas fisik milik Antam terendah dalam 2 tahun terakhir di level Rp 498.000 pada 25 Juni 2013. Saat itu, harga spot emas berada di level US$ 1.286 per troy ounce.
Artinya, investasi di emas batangan sudah mencatatkan keuntungan 17,67% dalam 2 tahun
. 
D.Cara Membeli

1.Teknik Investasi Emas Klasik

Cara pertama berinvestasi emas Antam yang menguntungkan untuk para pemula adalah dengan menerapkan teknik investasi emas klasik.  Menerapkan teknik investasi emas klasik maksudnya adalah membeli emas disaat harga cukup murah dan menjualnya kalau sudah naik dan selisih jualnya cukup banyak.

2.Membuat Tabungan Emas

Tips dan rahasia berikutnya untuk berinvestasi emas Antam yang menguntungkan adalah dengan membuat emas sebagai tabungan dan asuransi. Menabung emas memang benar-benar kita menabung menggunakan emas, bukan uang.

3. Investasi Emas Dijadikan Modal Usaha 

Strategi yang satu ini seringkali dijalankan dengan sistem gadai. Jadi misalnya Anda memiliki emas 100 gram, maka untuk meningkatkan nilai emas, kita sebaiknya menggadaikannya. Kemudian, uang hasil gadai dijadikan modal usaha dan bisnis.

 E.Resiko Investasi Emas 

  • Emas palsu
Ini merupakan resiko yang benar-benar wajib untuk dihindari, sebab pada dasarnya kita tidak mengerti dan mengenali dengan baik kandungan yang terdapat di dalam emas yang kita miliki, baik itu bobot dan juga kadarnya.
  • Investasi bodong
Ini mungkin terdengar seperti sebuah kisah klasik dan sudah banyak diungkap oleh para penegak hukum, namun selalu saja ada yang tertipu karena hal ini. Investasi emas dengan iming-iming sejumlah keuntungan yang sangat besar adalah hal yang petut untuk dihindari, sebab ini kemungkinan besar adalah sebuah tindak penipuan.
  • Kehilangan
Kehilangan tentu menjadi salah satu resiko terbesar dalam kepemilikan emas, terutama dalam bentuk perhiasan yang digunakan oleh pemiliknya, di mana ini tentu akan menimbulkan sejumlah kerugian yang cukup besar.

F.Ragam Produk
·       Emas Perhiasan: Emas perhiasan kurang tepat jika dijadikan pilihan investasi jangka pendek. Untuk investasi jangka pendek, emas perhiasan tidak terlalu menjanjikan keuntungan.
·      Emas Batangan: Emas batangan atau yang biasa disebut dengan emas logam mulia menjadi pilihan investasi emas yang paling baik dan paling aman. Emas batangan/logam mulia akan lebih mudah dijual kembali dibandingkan dengan emas perhiasan. Jika ingin berinvestasi emas, pilihan yang satu ini sangat patut untuk dipertimbangkan.
·      Koin Emas: Koin emas biasa disebut koin emas ONH (Ongkos Naik Haji) karena koin emas ini memang dijadikan investasi bagi seseorang yang ingin memiliki tabungan untuk mempersiapkan ibadah haji. Investasi ini sebenarnya sama dengan investasi emas lain karena memiliki harga yang mengikuti harga mata uang asing (dolar Amerika Serikat), dan aman terhadap inflasi.
·     ETF Emas: Exchande Trade Fund (ETF) merupakan jenis reksa dana yang sahamnya dapat diperdagangkan di bursa efek (pasar modal). ETF sejatinya sama dengan reksa dana, tetapi ETF memiliki sedikit perbedaan di mana transaksi jual beli ETF dengan reksa dana berbasis emas melalui lantai bursa.
·        Emas Kuno: Umumnya, emas kuno berbentuk koin yang telah berumur ratusan hingga ribuan tahun. Emas kuno memiliki harga jual tinggi karena memiliki nilai sejarah sehingga sangat baik jika dijadikan koleksi dan sarana investasi.
·      Emas Lokal: Emas lokal merupakan emas yang proses pemurniannya dilakukan oleh industri-industri kecil atau industri rumah tangga di suatu daerah. Karena itu, harga emas lokal di masing-masing daerah tidak sama, bergantung pada tingkat kemurniannya.
 
3.Obligasi


Obligasi merupakan surat hutang yang diterbitkan oleh perusahaan. Suatu perusahaan menerbitkan obligasi atau surat hutang dalam rangka mencari pinjaman modal dengan bunga yang lebih ringan daripada suku bunga kredit. Investasi ini menarik bagi para investor karena dapat menghasilkan bunga yang lebih tinggi dari bunga bank. Secara singkat, obligasi memotong rantai perjalanan uang menjadi lebih pendek sehingga keuntungan yang didapat kedua belah pihak yaitu pemberi utang atau investor dan peminjam atau perusahaan menjadi lebih tinggi. Sebelum jatuh tempo, Obligasi dapat diperjualbelikan dengan kisaran harga dari nilainya yang dipengaruhi oleh kondisi pasar.

A.Kelebihan Obligasi
1. Memberikan pendapatan tetap (fixed income) berupa kupon.
2. Keuntungan atas penjualan obligasi (capital gain).
3. Bunga lebih besar dibandingkan deposito. 

B.Kekurangan Obligasi
1. Risiko perusahan tidak mampu membayar kupon obligasi maupun risiko perusahaan tidak mampu mengembalikan pokok obligasi.
2. Risiko Tingkat Suku Bunga (Interest Rate Risk).
3. Jangka waktu panjang (> 1 tahun), sehingga tidak dapat dicairkan bila diperlukan atau bila ingin berinvestasi lain. 
4. Bila pihak yang berhutang bangkrut, berarti tidak dapat mengembalikan hutangnya. 

C.Return Investasi Obligasi
Istilah yang sering digunakan untuk menyebut keuntungan dalam investasi obligasi adalah YIELD. Istilah yang sering digunakan oleh pemegang obligasi adalah hasil berjalan (current yield) dan hasil hingga jatuh tempo (yield to maturity).
  • Hasil berjalan (current yield) adalah perbandingan antara bunga tahunan (kupon) dengan harga obligasi terkini.
  • Hasil hingga jatuh tempo (yield to maturity) adalah hasil yang didapat seorang investor jika membeli obligasi pada harga tertentu dan memegang obligasi tersbeut hingga tanggal jatuh tempo pembayaran.

D.Cara Membeli Investasi Obligasi

1 Membuka Rekening
Bagi Anda yang akan menjadi investor obligasi, tahap awal yang perlu Anda lakukan adalah memilih perusahaan sekuritas yang memiliki divisi fixed income yang menangani pembelian dan penjualan obligasi.
2 Pahami Produk Obligasi
Pahami secara pasti dan mendetail bahkan menyeluruh mengenai produk investasi, potensi risiko dan juga setiap keuntungan yang Anda dapatkan melalui investasi obligasi.Anda disarankan untuk mempelajari setiap instrument obligasi secara lengkap agar Anda dapat mengenal jenis investasi dengan baik dan mempermudah Anda dalam pengambilan keputusan investasi.
3 Lakukan Analisis
Analisis perlu dilakukan agar keputusan yang diambil dapat sesuai dengan apa yang diinginkan, yaitu kestabilan pendapatan.Lakukan analisis seperti kupon, jangka waktu, nilai penerbitan dan peringkat.Pertimbangkan juga latar belakang dari profil penerbit (debitur).
4 Amanat Beli Kepada Trader atau Broker
Jika Anda sudah melalui tahap analisis, Anda akan memperoleh jenis obligasi yang ingin dibeli.Setelah itu, Anda dapat memberikan amanat pembelian kepada trader atau broker obligasi yang telah Anda pilih.Selanjutnya, pihak trader akan melakukan pembelian obligasi sesuai dengan jenis serta harga yang diinginkan.
5 Persiapkan Dana Investasi
Setelah amanat pembelian diajukan, tentu dana investasi perlu Anda persiapkan. Jangan sampai Anda mengalami keterlambatan pembayaran karena akan mendapatkan penalti.Selain, itu jangan biarkan melakukan penempatan dana tunai yang mendadak karena akan mengganggu kelancaran aliran arus kas keuangan Anda dan keluarga.

E.Risiko Investasi Obligasi

Ada beberapa risiko investasi obligasi seperti:
1 Risiko gagal bayar
Namanya juga utang, maka ada kemungkinan pihak yang berutang gagal bayar. Untuk mengantisipasi risiko gagal bayar, Anda dapat melakukan analisis laporan keuangan perusahaan sebelum berinvestasi dan melihat rating perusahaan.
2 Capital loss
Masih ingat kan kalau obligasi dapat diperdagangkan di bursa? Ada saja potensi merugi karena selisih harga jual dan harga beli. Misal Pak Ronald membeli obligasi diharga par value (100%) dan harga terkini obligasi hanya 97% dari harga par value. Sayangnya karena alasan tertentu Pak Ronald harus menjual obligasinya di harga 97%, maka Pak Ronald merugi 3%.
3 Suku bunga
Harga obligasi memiliki hubungan yang terbalik dengan suku bunga.
F.Ragam Produk
Berikut ini berbagai jenis obligasi yang bertebaran di pasar obligasi.
  1. Obligasi Suku Bunga Tetap
  2. Obligasi Suku Bunga Mengembang (Floating Rate Note)
  3. Obligasi Berimbal Hasil Tinggi (Junk Bond)
  4. Obligasi Tanpa Bunga
  5. Obligasi Inflasi
  6. Obligasi Indeks Berbasis Ekuiti
  7. Obligasi Subordinasi
  8. Obligasi Abadi
  9. Obligasi Atas Unjuk
  10. Obligasi Tercatat


4.Reksadana


Reksadana adalah bentuk inventasi di mana dana atau modal dari sekelompok investor dikumpulkan untuk dikelola oleh seorang manajer investasi dalam bentuk portofolio efek. Investasi ini tidak sulit dan dapat dimiliki masyarakat umum karena untuk berinvestasi di reksa dana tidak perlu memiliki keahlian investasi ataupun modal yang besar. Reksadana dijual dengan harga yang relatif murah yaitu sekitar Rp 100.000 sampai dengan Rp 250.00. Investasi ini memiliki resiko rendah dan likuiditas tinggi karena dapat diperjualbelikan dan dicairkan setiap hari.

A.Kelebihan Reksadana
  1. Tidak perlu memiliki banyak pengetahuan, karena dikelola oleh Manajer Investasi.
  2. Karena diinvestasikan ke banyak tempat, maka bila terjadi kerugian di satu tempat bisa tertolong  tempat lain yang mungkin menghasilkan keuntungan. 

B.Kekurangan Reksadana
  1. Bagi sebagian orang, karena tidak dikelola sendiri sering tidak puas dengan hasilnya.
  2. Keuntungan lebih sedikit dibandingkan saham dan ada biaya yang dikeluarkan untuk pengelolanya. 

C.Return Reksa Dana
Dari data historis kinerja rata-rata reksa dana saham, investor bisa mendapatkan gambaran mengenai ekspektasi return dan tingkat risiko yang mungkin dialami dengan berinvestasi.
Return Reksa Dana Saham 2006 - 2016
 



Berdasarkan data di atas, selama 2006 – 2016, terdapat 4 tahun reksa dana saham mengalami kerugian yaitu pada tahun 2008, 2011, 2013 dan 2015. Hal ini menunjukkan bahwa dalam investasi reksa dana saham, investor berpotensi untuk mengalami kerugian.
Jika dirata-ratakan, reksa dana saham dalam periode tersebut menghasilkan 18,21 persen per tahun. Tertinggi dalam 1 tahun sempat mencapai 97 persen pada tahun 2009 dan terendah dalam 1 tahun sempat merugi -53 persen pada tahun 2008.
Dengan mempertimbangkan faktor di atas ditambah dengan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang, ekspektasi tingkat return yang wajar untuk reksa dana saham seharusnya bisa berkisar antara 15-20 persen per tahun.
Meskipun lebih tinggi daripada dibandingkan jenis reksa dana lainnya, investor harus menyadari bahwa risiko penurunan yang dihadapi juga lebih tinggi. Untuk itu, reksa dana saham memang lebih cocok untuk investasi dengan tujuan jangka panjang.

D.Cara Membeli Reksadana
 beli reksa dana di bank berikut ini:
1. Cari bank terbaik
Pertama-tama, cari bank terbaik buat investasi reksa dana. Buka laptop atau smartphone yang punya koneksi Internet, lalu Googling “reksa dana bank”. Sederet nama bank penyedia jasa investasi itu bakal keluar setelah kita klik search di Google.Kalau ada teman atau keluarga yang punya pengalaman di reksa dana, tanyai juga pendapatnya tentang bank terbaik untuk beli reksa dana. Selain bank, ada juga perusahaan manajer investasi yang punya jasa reksa dana. Tapi, sebagai pemula, mendingan pilih bank yang udah punya nama beken biar lebih merasa aman dan nyaman.

2. Pahami prospektus

Setelah memilih bank, kunjungi situsnya untuk mendapat info tentang prospektus. Prospektus ini berisi penjelasan tentang hal seputar reksa dana. Pedoman buat investor reksa dana gitu. Isinya antara lain:
  • Jenis produk reksa dana
  • Manajer investasi
  • Tata cara pembelian dan penjualan kembali produk reksa dana
  • Bank kustodian
  • Dan lain-lain
Baca-baca dulu deh prospektus itu biar nanti gak tersesat saat investasi reksa dana sudah berjalan. Pas baca prospektus ini kita juga akan nemu pilihan manajer investasi yang akan memutar dana kita.

3. Tentukan produk reksa dana

Setelah memahami prospektus, kini saatnya menentukan mau ditaruh di mana duit investasi ini. Produk reksa dana konvensional yang tersedia yakni:
  • Reksa Dana Pasar Uang
  • Reksa Dana Pendapatan Tetap
  • Reksa Dana Saham
  • Reksa Dana Campuran
 Sedangkan reksa dana terstruktur terdiri atas:
  • Reksa Dana Terproteksi
  • Reksa Dana dengan Penjaminan
  • Reksa Dana Indeks
 Masing-masing produk itu punya kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Jika belum bisa menentukan sekarang karena belum sepenuhnya paham tak apa-apa. Tanya-tanya ke bank langsung boleh kok.

4. Datang ke bank

Siapkan dokumen yang disyaratkan untuk beli reksa dana. Di antaranya KTP dan NPWP. Kalau gak punya NPWP, bisa pakai NPWP pasangan (suami/istri) atau orang tua. Terus datang ke bank yang telah dipilih untuk bertanya langsung kepada customer service. Saat membeli reksa dana, biasanya kita harus membuka rekening tabungan dulu di bank tersebut.Kadang si customer service kurang bisa menjelaskan perihal reksa dana. Tapi jangan khawatir, nanti ketemu dengan manajer investasi yang lebih piawai ngomong dari A sampai Z tentang reksa dana.

5. Bikin portofolio

Sebelum resmi menjadi investor reksa dana, isi dulu formulir pembelian dan portofolio. Portofolio di sini artinya profil kita sebagai nasabah reksa dana. Portofolio kita penting bagi manajer investasi untuk menyarankan alokasi dana buat investasi. Karena itu, kita harus tahu dulu tujuan investasi reksa dana ini dari awal. Apakah mau investasi jangka pendek, menengah, atau panjang. Tujuan investasi ini menentukan besaran dana yang akan ditanam dan rekomendasi produk reksa dana dari manajer investasi.

6. Transfer dana

Setelah deal akan berinvestasi reksa dana, tinggal transfer dana sesuai dengan kesepakatan dengan manajer investasi. Dana inilah yang akan diolah oleh sang manajer investasi.Kita lalu akan mendapat surat konfirmasi kepemilikan yang menjadi bukti bahwa kita sudah beli reksa dana. Simpan baik-baik bukti ini untuk penarikan dana jika suatu saat membutuhkan.

E.Resiko Investasi Reksa Dana
Resiko Yang Umum Dalam Berinvestasi di Reksa Dana
Setiap investasi selalu disertai dengan unsur-unsur risiko. Oleh sebab itu, sebelum berinvestasi, calon investor harus mempertimbangkan faktor-faktor risiko sebagai berikut.
  1. Keuntungan Tidak Dijamin
Investor harus menyadari bahwa dengan berinvestasi dalam Reksa Dana, tidak ada jaminan untuk mendapatkan pembagian dividen, keuntungan, ataupun kenaikan modal investasi.
  1. Risiko Umum Pasar Modal
Setiap pembelian efek akan melibatkan beberapa unsur risiko pasar. Oleh karena itu, Reksa Dana mungkin rentan terhadap perubahan kondisi pasar yang merupakan hasil dari:
    • global, regional atau perkembangan ekonomi nasional;
    • kebijakan pemerintah atau kondisi politik;
    • development in regulatory framework, law and legal issues
    • pergerakan suku bunga secara umum;
    • sentimen investor yang luas, dan
    • guncangan eksternal (misalnya: bencana alam , perang dan lain-lain)
  1. Risiko Efek
Ada banyak risiko efek yang dapat terjadi pada setiap efek. beberapa contohnya adalah Kemungkinan default perusahaan penerbit pada pembayaran kupon dan/atau pokok obligasi, dan implikasi dari peringkat kredit perusahaan yang di downgrade.
  1. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas dapat didefinisikan sebagai seberapa mudah sebuah efek dapat dijual pada atau mendekati nilai wajarnya tergantung pada volume yang diperdagangkan di bursa.
  1. Risiko Inflasi
Risiko tingkat inflasi adalah risiko potensi kerugian daya beli investasi Anda karena terjadinya kenaikan rata-rata harga konsumsi.
  1. Risiko Pembiayaan Pinjaman
Jika dana pembelian unit Reksa Dana didapat dari pinjaman, maka investor perlu memahami bahwa:
    • Pinjaman meningkatkan kemungkinan baik untuk untung maupun rugi;
    • Jika nilai investasi turun dibawah tingkat tertentu, investor mungkin diminta oleh lembaga keuangan untuk menambah agunan, atau mengurangi jumlah pinjaman ke level yang disyaratkan;
    • Biaya pinjaman dapat bervariasi dari waktu ke waktu tergantung pada fluktuasi suku bunga;
    • Risiko menggunakan pinjaman harus di pertimbangkan secara berhati-hati karena mengandung risiko.

  1. Risiko Ketidakpatuhan

Hal ini mengacu pada risiko terhadap Reksa Dana dan keuntungan investor yang dapat timbul karena  ketidak-sesuaian terhadap hukum, aturan, peraturan, etika dan Policy and Procedure internal dari Manajer Investasi.
  1. Risiko Manajer Investasi
Kinerja setiap Reksa Dana sangat bergantung antara lain pada, pengalaman, pengetahuan, keahlian, dan teknik / proses investasi yang diterapkan oleh Manajer Investasi, dan setiap kekurangan dari syarat tersebut akan berdampak buruk pada kinerja Reksa Dana sehingga akan merugikan investor.
 
F.Ragam Produk

·         Reksa Dana Saham: Reksadana yang satu ini memiliki risiko paling tinggi sekaligus keuntungan yang paling tinggi. Hal ini karena pasar saham bersifat fluktuatif. Untuk kamu yang nggak takut mengambil risiko, reksa dana ini bisa menjadi tantangan tersendiri. Nah, risiko yang tinggi inilah yang menyebabkan reksa dana saham memiliki jangka waktu investasi yang cukup panjang, kurang lebih di atas lima tahun.
·         Reksa Dana Pasar Uang: Reksa dana pasar uang adalah jenis reksa dana yang memiliki  risiko relatif rendah, karena kebijakan investasi pada reksa dana ini adalah 100 persen pada instrumen pasar uang. Jadi instrumen keuangan seperti giro dan deposito masuk ke dalam kategori ini. Apa itu instrumen pasar uang? Nah, instrumen pasar uang merupakan instrumen investasi yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun, sehingga cocok untuk kamu yang berniat melakukan investasi jangka pendek.
·         Reksa Dana Pendapatan Tetap: Reksa Dana Pendapatan Tetap merupakan jenis reksa dana berisiko menengah yang memberikan hasil pengembalian melalui investasi dengan komposisi obligasi kurang lebih 80 persen dari total portofolio. Lamanya investasi pendapatan tetap adalah 1-3 tahun, serta biasanya dana diinvestasikan pada obligasi atau produk keuangan yang minim risiko dan keuntungannya cukup stabil.
·         Reksa Dana Campuran: Reksa dana campuran memiliki kebijakan untuk berinvestasi antara 1 persen hingga 79 persen pada saham, obligasi, serta pasar uang. Umumnya, kebanyakan reksa dana campuran di Indonesia memiliki alokasi yang relatif besar pada saham. Oleh sebab itu, fluktuasi di reksa dana campuran pun lumayan tinggi walau tidak sebesar reksa dana saham. Lamanya berinvestasi pada reksa dana campuran biasanya sekitar 3 sampai 5 tahun.




5.Sukuk


Sukuk adalah Surat Berharga Syariah Negara Ritel atau biasa disebut Sukuk Ritel merupakan surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prisnsip syariah sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap Aset Surat Berharga Syariah Negara, yang dijual kepada individu (Ritel) atau perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Agen Penjual, dengan volume minimum yang ditentukan. Banyak juga yang menyebutnya sebagai obligasi syariah.
     
     A.Kelebihan Sukuk Ritel Negara :
        a.     adanya jaminan imbalan dan pokok investasi kita melalui Undang-Undang.
        b.     saat diterbitkan di pasar perdana, imbalan yang ditawarkan lebih tinggi dibandingkan dengan rata-  rata tingkat bunga deposito Bank BUMN.
        c.     besaran imbalan tetap sampai pada waktu jatuh tempo dan dibayarkan setiap bulan.  
        d.     berpotensi mendapatkan keuntungan (capital gain) serta dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
e      e.      masyarakat mendapatkan kesempatan untuk ikut mendukung pembiayaan pembangunan nasional. Selain itu, investor mendapatkan akses untuk beraktivitas di pasar keuangan dengan cara dan metode yang sesuai dengan prinsip syariah.

    B.Kekurangan Sukuk Negara Ritel :
Kerugian dari SNR adalah pada resiko pasar, resiko likuiditas dan resiko gagal bayar. Apa yang harus dilakukan ketika terjadi gejolak pasar yang mengakibatkan turunnya harga jual SNR Jangan panik, tetap simpan sampai jatuh tempo karena investor tetap mendapatkan imbalan setiap bulannya sampai jatuh tempo. Dan harga SNR akan kembali ke Harga Perdana (100%) pada saat jatuh tempo. Jika ingin menjual SNR sebelum jatuh tempo, juallah pada saat harga pasar (harga jual) lebih tinggi dari harga pembelian.
** NB : Sukuk Negara Ritel/SR memiliki seri yang berbeda2 seperti SR 005, SR 006 yang mungkin memberikan keuntungan yang lebih dari seri sebelumnnya. 

C.Return Investasi Sukuk
Hold to Maturity
Budi membeli Sukuk SR008 di pasar perdana pada tanggal 4 Maret 2016 sebesar Rp. 10.000.000,- dengan imbalan 8.3% per tahun dan tidak dijual sampai dengan jatuh tempo (maturity) pada 04 Maret 2019 (3 tahun atau 36 bulan). Maka ilustrasi return sukuk ritel yang dipegang Budi seperti di bawah ini.
Imbalan per bulan (sebelum Pph 15%)
8.3%
x Rp 10.000.000 x 1/12
= Rp 69.167
Imbalan per bulan (setelah Pph 15%)
Rp 69.167
– (Rp 69.167 x 15%)
= Rp 58.792
Pendapatan imbalan yang diperoleh Budi sampai dengan jatuh tempo (3 tahun)
Rp 58.792
x 36
= Rp 2.116.500
Prinsipal yang diterima Budi pada saat jatuh tempo
Rp 10.000.000
x 100%
= Rp 10.000.000
Total pendapatan yang diterima oleh Budi selama memegang SR
Rp 2.116.500
+ Rp 10.000.000
= Rp 12.116.500


D.Cara Membeli Investasi Sukuk
Calon nasabah dapat mendatangi agen penjual sukuk ritel yang ditunjuk pemerintah dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
  1. Memiliki/membuka rekening tabungan pada salah satu bank umum
  2. Membuka rekening surat berharga pada salah satu Sub Registry, jika belum memiliki.
  3. Menyetor dana sesuai jumlah pemesanan pembelian minimal Rp 5 juta dan kelipatannya ke rekening “Sukuk Negara Ritel” atau rekening penampungan pada bank yang telah ditunjuk oleh agen penjual (maksimal total pemesanan nasabah sebesar Rp 5 miliar).
  4. Mengisi formulir pemesanan pembelian dan melampirkan fotokopi KTP serta fotokopi bukti transfer dana.
E.Resiko Investasi Sukuk
Risiko Pasar
Risiko pasar terjadi karena adanya pergerakan pasar secara menyeluruh. Pada instrumen sukuk, risiko pasar ini dapat berupa risiko terhadap tingkat suku bunga di pasar sekunder sukuk dan risiko nilai tukar mata uang asing (bila sukuk diterbitkan dalam denominasi selain rupiah).
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas merupakan risiko yang timbul, khususnya untuk sukuk yang diperjualbelikan di pasar sekunder, diakibatkan oleh pasar sekunder yang belum likuid dan belum terbentuk dengan baik. Pasar yang tidak likuid dapat mengakibatkan investor kesulitan menjual sukuk dengan nilai yang wajar. Dengan demikian, investor dapat mengalami kesulitan mendapatkan dana untuk kepentingan likuiditas dalam waktu yang cepat.
Risiko Operasional
Risiko operasional bisa timbul dalam kegiatan bisnis sebagai akibat dari pengelolaan yang tidak tepat atau karena faktor eksternal. Risiko ini bisa berupa risiko kegagalan pembayaran oleh penerbit sukuk, risiko pembayaran kupon dan risiko yang terkait dengan aset yang menjadi dasar penerbitan sukuk.
Risiko Hukum
Dalam penerapan konsep-konsep syariah, seperti penyusunan struktur sukuk dan penggunaan underlying asset, terdapat kemungkinan belum terakomodasi dalam ketentuan hukum yang berlaku, sehingga suatu struktur tidak dapat diaplikasikan karena tidak selaras dengan peraturan tersebut.
Risiko tidak Sesuai dengan Syariah
Risiko ketidaksesuaian syariah terjadi apabila sukuk yang diterbitkan tidak mengikuti kaidah atau prinsip-prinsip syariah yang telah ditentukan dalam fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. Kesesuaian dengan syariah dapat mencakup pada struktur sukuk yang digunakan, dokumen hukum penerbitan sukuk, underlying asset yang digunakan, serta penggunaan dana hasil penerbitan sukuk (proceeds). Risiko dalam bentuk ini juga bisa terjadi apabila ada perbedaan antara pemahaman dan penerapan akad syariah pada penerbitan sukuk.

F.Ragam Produk
  • Sukuk Ijarah : Sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian atau akad ijarah, dimana satu pihak bertindak sendiri atau melalui wakilnya menyewakan hak manfaat atas suatu aset kepada pihak lain berdasarkan harga dan periode yang disepakati, tanpa diikuti perpindahan kepemilikan aset itu sendiri.
  • Sukuk Mudharabah: Sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian atau akad mudharabah, dimana satu pihak menyediakan modal (rab-al-maal/shahibul maal) dan pihak lain menydiakan tenaga dan keahlian (mudharib), keuntungan dari kerjasama tersebut akan dibagi berdasarkan proporsi perbandingan (nisbah) yang disepakati sebelumnya. Kerugian yang timbul akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak penyedia modal, sepanjang kerugian tersebut tidak ada unsur moral hazard (niat tidak baik dari mudharib).
  • Sukuk Musyarakah : Sukuk yang diterbitkan berdasarka perjanjian atau akad musyarakah, dimana dua pihak atau lebih bekerjasama menggabungkan modal untuk membangun proyek baru, mengembangkan proyek yang sudah ada, atau membiayai kegiatan usaha. Keuntungan maupun kerugian yang timbul ditanggung bersama sesuai dengan jumlah partisipasi modal masing-masing pihak.
  • Sukuk Istishna : Sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian atau akad istishna, dimana para pihak menyepakati jual-beli dalam rangka pembiayaan suatu proyek atau barang. Adapun harga, waktu penyerahan dan spesifikasi proyek/barang ditentukan terlebih dahulu berdasarkan kesepakatan.
 6.Saham

Saham merupakan salah satu investasi yang tergolong high risk high return. Saham secara singkat dapat diartikan sebagian kepemilikan atas suatu perusahaan yang dijual oleh perusahaan itu sendiri. Pembeli saham akan merasakan keuntungan maupun kerugian yang diderita oleh perusahaan tersebut. Pada umumnya, keuntungan yang didapat dari investasi saham lebih tinggi dari bunga bank. Hal ini dikarenakan perusahaan memperoleh modal dari berbagai sumber, salah satunya adalah pinjaman bunga bank. Karena itu, perusahaan harus menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi dari bunga bank agar dapat membayar hutangnya. Keuntungan perusahaan dibagikan dalam bentuk dividen pada akhir tahun kepada setiap pemegang saham sesuai besar saham yang dimilikinya. Investasi saham membutuhkan keahlian yang tinggi untuk dapat terus memprediksi iklim pasar. Selain itu, investasi ini juga harus terus menerus dipantau.

A.Kelebihan Saham
1. Dapat mendatangkan keuntungan yang sangat besar bila harga saham naik. 
2. Dengan modal sedikit, dapat diperoleh hasil berkali-kali lipat. 

B.Kekurangan Saham
1. Risiko kehilangan modal jika perusahaan bangkrut/ pailit
2. Risiko kehilangan juga terjadi ketika harga saham turun. 

C.Return Investasi Saham
Berapa asumsi return saham yang wajar? Hal ini menjadi pertanyaan banyak investor. Baik yang masih awam, ataupun yang sudah veteran. Besar kecilnya prediksi return bisa mempengaruhi keputusan investasi. Namun pada kenyataannya memprediksikan return saham sangatlah sulit.Jika prediksi returnnya terlalu tinggi, investor bisa kecewa karena return tidak tercapai. Seperti halnya return IHSG 3 tahun terakhir dari 2011 – 2013 yang sebesar 3.20%, 12.94% dan -0.98%. Terlalu rendah, investor bisa kehilangan minat karena hasil yang diperoleh tidak setara dengan risiko yang ditanggung.
Pada prakteknya, para perencanaan keuangan, agen penjual dan bahkan manajer investasi sekalipun tidak ada yang bisa mengetahui dengan pasti berapa return saham dalam 1 tahun. Namun ada kesepakatan tidak tertulis yang menyatakan bahwa prediksi return saham biasanya berkisar antara 15% – 25% per tahun. Namun data historis 3 tahun terakhir sudah membuktikan bahwa hal tersebut tidak terjadi dalam 3 tahun terakhir.

D.Cara Membeli Investasi Saham
Cara Membeli Saham di Bursa Efek Indonesia untuk Investasi
Untuk memulai investasi saham maka anda harus membeli saham terlebih dahulu. Untuk membeli saham di Bursa Efek Indonesia saat ini sangat mudah. Apalagi dengan adanya fasilitas internet. Dimana seseorang bisa membeli saham di BEI secara online dan otomatis asalkan tersambung dengan internet. Berikut ini beberapa langkah cara membeli saham di Bursa Efek Indonesia untuk investasi, antara lain:
1. Membuka Rekening Efek
Untuk membeli saham atau bermain saham di BEI terlebih dulu anda diwajibkan untuk membuat rekening saham atau efek atas nama pribadi. Lalu dimanakah tempat untuk membuka rekening saham? Jika anda hendak membuka rekening tabungan tentu saja sobat pergi ke bank. Namun apabila sobat mau membuka rekening saham maka sobat harus datang ke sebuah perusahaan sekuritas terdekat.
2. Memilih Saham
Setelah anda membuka rekening saham beserta penyetoran saldo awal, tahap selanjutnya anda sudah bisa memulai memilih saham yang hendak dibeli. Ada banyak jenis saham yang bisa anda pilih yang disebut pula emiten. Pastikan anda memilih saham yang mempunyai prospek bagus ke depan, mempunyai pergerakan nilai yang baik, konsisten memberikan laba deviden yang termasuk saham unggulan.
Dalam membeli saham-saham unggulan tersebut tentu saja diperlukan analisa mendalam baik secara teknikal dan fundamental. Analisa memilih saham yang tepat dan menguntungkan meliputi analisis perkembangan kesehatan perusahaan, peningkatan keuntungan,dan menentukan waktu yang tepat untuk membeli saham berdasarkan grafik yang tersedia dan lain-lain.
3. Membeli Saham
Selepas anda menentukan memilih jenis saham tertentu yang terbaik dan menguntungkan menurut anda berdasarkan analisa fundamental dan teknikal, tahapan berikutya adalah membeli saham tersebut. Ada dua cara dalam membeli saham tersebut, yaitu:

▪ Membeli saham lewat pialang atau perusahaan broker saham. Anda bisa menelepon langsung perusahaan broker untuk membeli saham yang anda inginkan. Atau sobat bisa datang langsung ke kantor perusahaan sekuritas tempat membuka rekening saham anda tersebut. Kemudian memerintahkan untuk membeli saham yang telah anda tentukan.

▪ Membeli saham secara langsung online. Dengan cara memasukkan order pembelian saham di aplikasi trading saham online system. Setiap broker saham pastinya telah mempunyai layanan aplikasi online ini dan anda bisa memintanya dari mereka. Aplikasi software system yang mesti diinstal di komputer, netbook, smartphone, laptop, tablet atau ponsel anda yang berbasis windows phone, blackberry, android maupun sistem lainnya. Agar investor (anda) bisa melakukan order pembelian saham atau penjualan saham secara online.

E.Resiko Investasi Saham
Resiko investasi saham antara lain : 
1. Tidak ada pembagian deviden
Terjadi jika emiten tidak dapat membukukan laba pada tahun yang berjalan dan RUPS memutuskan deviden digunakan untuk ekspansi usaha.
2. Capital Loss
Terjadi jika harga jual saham lebih murah daripada harga belinya.
3. Resiko di likuidasi
Jika emiten dilikuidasi, maka pemegeng saham memiliki hak klaim terakhir terhadap aktiva perusahaan setelah seluruh kewajiban emiten terbayarkan.
4. Saham delisting dari Bursa
Terjadi jika karena beberapa alasan tertentu saham dapat dihapus pencatatannya (delisting) di Bursa, sehingga pada akhirnya saham tersebut tidak dapat di perdagangkan.

F.Ragam Produk
a. Jenis Saham dari Segi Kemampuan dalam Hak Tagih atau Klaim
  • Saham Biasa (Common Stocks)
    Saham jenis ini mempunyai karakteristik yaitu bisa melakukan klaim kepemilikan pada semua penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan. Namun demikian, pemilik atau pemegang saham jenis ini hanya memiliki kewajiban yang terbatas. Keuntungannya adalah jika terjadi resiko terburuk misalnya perusahaan bangkrut, kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegang saham adalah sebesar investasi pada saham tersebut.
  • Saham Preferen (Preferred Stocks)
    Jenis saham ini didesain sebagai gabungan antara obligasi dan saham biasa. Beberapa investor menyukai jenis saham yang bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi). Secara umum, karakteristik saham preferen sama halnya dengan saham biasa yang bisa mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut, dan membayar dividen. Pemegang saham ini juga bisa melakukan klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, dividennya tetap selama masa berlaku dari saham, dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan (convertible) dengan saham biasa. Hal ini yang membuat saham ini mirip dengan obligasi, dan banyak diminati investor.
b. Jenis Saham dari Segi Cara Peralihannya
  • Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)
    Secara fisik, pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya. Hal ini bertujuan agar mudah dipindahtangankan dari satu investor satu ke investor lainnya. Banyak investor yang memiliki saham ini dengan tujuan memang untuk diperjualbelikan. Investor tidak perlu khawatir karena secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
  • Saham Atas Nama (Registered Stocks)
    Kebalikan dari saham atas unjuk, pada saham atas nama pemegang saham tertulis jelas namanya di dalam kertas saham dan cara peralihannya pun juga harus melalui prosedur tertentu.
c. Jenis Saham dari Segi Kinerja Perdagangan
  • Blue Chip Stocks
    Jenis saham ini banyak diburu investor karena berasal dari perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai petinggi di industrinya, dan memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
  • Income Stocks
    Jenis saham ini juga mempunyai keunggulan dalam hal kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Kemampuan menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai menjadi daya tarik tersediri bagi investor.
  • Growth Stocks
    (Well-Known)
    Mirip dengan blue chip, saham jenis ini memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai petinggi di industri sejenis dan dikenal sebagai perusahaan yang mempunyai reputasi tinggi.
    (Lesser-Known)
    Walaupun bukan sebagai petinggi dalam industri, namun jenis saham ini tetap memiliki ciri growth stock. Biasanya merupakan saham dari perusahaan daerah dan kurang populer di kalangan emiten.
  • Speculative Stocks
    Investor dengan profil resiko high risk, bisa mencoba jenis saham ini. Saham ini berpotensi menghasilkan laba tinggi di masa depan, namun tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun.
  • Counter Cyclical Stocks
    Jenis saham ini paling stabil saat kondisi ekonomi bergejolak karena tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Ilustrasinya jika terjadi resesi ekonomi, maka harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi. Hal ini bisa terjadi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.


SUMBER  :
https://id.wikipedia.org/wiki/Investasi (Di akses tanggal 18/11/2017)







 

 


 























Rangkuman materi mata kuliah aspek hukum dalam ekonomi

Rangkuman Mata Kuliah Aspek Hukum dalam Ekonomi Bab 1(Pengantar Peranan Hukum dalam Ekonomi) TUJUAN UMUM : Agar mahasiswa mengetahui dan ...